Allah Subhannaahu wa Ta’ala telah berfirman,“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api Neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Alloh terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” [QS. At-Tahrim: 6]
Dan di dalam ayat yang lain disebutkan,“peliharalah dirimu dari Neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang yang kafir.” [QS. Al-Baqoroh: 24]
Kedua ayat di atas memperingatkan kita agar menjaga diri dari api Neraka dengan cara menempuh jalan yang lurus. Karena jika di akhirat nanti seseorang dimasukkan ke Nereka, ‘na’udzu billah min dzalik’, maka tidak ada lagi jalan keselamatan dan tidak akan diterima segala macam tebusan. Suatu hari yang tiada berguna lagi harta benda dan anak cucu, kecuali orang yang menghadap Alloh dengan membawa hati yang salim, selamat dari kemusyrikan, bid’ah dan aneka macam perbuatan dosa.
Sedikit Gambaran tentang Neraka
Dia adalah penjara yang penuh dengan siksaan yang pedih, jurang amat dalam yang di dalamnya berkobar api yang menyala dan bergejolak. Panasnya tujuh puluh kali lipat dibandingkan panas api yang ada di dunia saat ini, Nabi Shollallohu Alaihi wa Sallam bersabda,
“ Api yang biasa kalian nyalakan adalah satu bagian dari tujuh puluh bagian dari api Jahannam.” [HR . Al-Bukhori]
Hawa paling panas yang ada di dunia ini tak lain adalah sedikit hembusan dari Neraka Jahannam. Sabda Nabi Shollallohu Alaihi wa Sallam,
“Tunggulah hingga agak dingin untuk shalat (Zhuhur), karena panas yang berlebihan adalah sebagian dari hembusan Jahannam.” [HR. Al-Bukhori]
Tentang luasnya Neraka, Rasululloh Shollallohu Alaihi wa Sallam bersabda, ”Tahukah kalian apa ini? Kami semua menjawab, “Alloh dan Rasul-Nya yang mengetahui”. Beliau bersabda, “Ini adalah batu, jika dilemparkan ke dalam Neraka semenjak tujuh puluh tahun, maka ia masih melayang di Neraka sampai saat ini (belum menyentuh dasarnya, pent).” [HR. Muslim]
Api Neraka meyiksa manusia sesuai dengan tingkat dosa yang diperbuat. Sabda Nabi Shollallohu Alaihi wa Sallam, “Sebagian orang ada yang dilalap api Neraka hingga kedua mata kakinya, sebagian lagi ada yang hingga kedua lututnya, sebagian lagi ada yang dilalap hingga pinggangnya dan ada juga yang disiksa hingga tengkuk lehernya.” [HR. Muslim]
Rasululloh Shollallohu Alaihi wa Sallam juga telah bersabda, “Pada Hari Kiamat didatangkan penghuni neraka yakni seorang yang ketika di dunia mendapatkan kenikmatan paling besar, kemudian ia dicelupkan ke dalam Neraka sekali celupan lalu ditanya, “Wahai anak Adam adakah engkau masih melihat karunia yang tersisa? Apakah kini engkau merasakan sedikit kenikmatan? Maka ia menjawab, “Demi Alloh tidak sama sekali wahai Rabb.” [HR Muslim]
Yazid Arraqqasyi dari Anas bin Malik ra. berkata: Jibrail datang kepada Nabi saw pada waktu yg ia tidak biasa datang dalam keadaan berubah mukanya,
maka ditanya oleh nabi s.a.w.: ‘Mengapa aku melihat kau berubah muka?’
Jawabnya: ‘Ya Muhammad, aku datang kepadamu di saat Allah menyuruh supaya dikhabarkan penyalaan api neraka, maka tidak layak bagi orang yg mengetahui bahawa neraka Jahanam itu benar, dan siksa kubur itu benar, dan siksa Allah itu terbesar untuk bersuka-suka sebelum ia merasa aman dari padanya.’
Lalu nabi s.a.w. bersabda: ‘Ya Jibrail, jelaskan padaku sifat Jahanam.’
Jawabnya: ‘Ya. Ketika Allah menjadikan Jahanam, maka dinyalakan selama seribu tahun, sehingga merah, kemudian dilanjutkan seribu tahun sehingga putih, kemudian seribu tahun sehingga hitam, maka ia hitam gelap, tidak pernah padam nyala dan baranya.. Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan terbuka sebesar lubang jarum nescaya akan dapat membakar penduduk dunia semuanya kerana panasnya.
Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan satu baju ahli neraka itu digantung di antara langit dan bumi nescaya akan mati penduduk bumi kerana panas dan basinya.
Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan satu pergelangan dari rantai yg disebut dalam Al-Quran itu diletakkan di atas bukit, nescaya akan cair sampai ke bawah bumi yg ke tujuh.
Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan seorang di hujung barat tersiksa, nescaya akan terbakar orang-orang yang di hujung timur kerana sangat panasnya, Jahannam itu sangat dalam dan perhiasannya besi dan minumannya air panas campur nanah dan pakaiannya potongan-potongan api.
Api neraka itu ada tujuh pintu, tiap-tiap pintu ada bahagiannya yang tertentu dari orang laki-laki dan perempuan.’
Nabi s.a.w. bertanya: ‘Apakah pintu-pintunya bagaikan pintu-pintu rumah kami?’
Jawabnya: ‘Tidak, tetapi selalu terbuka, setengahnya di bawah dari lainnya, dari pintu ke pintu jarak perjalanan 70,000 tahun, tiap pintu lebih panas dari yang lain 70 kali ganda.’ (nota kefahaman: iaitu yg lebih bawah lebih panas)
Tanya Rasulullah s.a.w.: ‘Siapakah penduduk masing-masing pintu?’
Jawab Jibrail:
‘Pintu yg terbawah untuk orang-orang munafik, dan orang-orang yg kafir setelah diturunkan hidangan mukjizat nabi Isa a.s. serta keluarga Fir’aun sedang namanya Al-Hawiyah.
Pintu kedua tempat orang-orang musyrikin bernama Jahim,
Pintu ketiga tempat orang shobi’in bernama Saqar.
Pintu ke empat tempat Iblis dan pengikutnya dari kaum majusi bernama Ladha,
Pintu kelima orang yahudi bernama Huthomah.
Pintu ke enam tempat orang nasara bernama Sa’eir.’
Kemudian Jibrail diam segan pada Rasulullah s..a.w. sehingga ditanya: ‘Mengapa tidak kau terangkan penduduk pintu ke tujuh?’
Jawabnya: ‘Di dalamnya orang-orang yg berdosa besar dari ummatmu yg sampai mati belum sempat bertaubat.’
Maka nabi s.a.w. jatuh pingsan ketika mendengar keterangan itu, sehingga Jibrail meletakkan kepala nabi s.a.w. di pangkuannya sehingga sedar kembali dan
sesudah sadar nabi saw bersabda: ‘Ya Jibrail, sungguh besar kerisauanku dan sangat sedihku, apakah ada seorang dari ummat ku yang akan masuk ke dalam neraka?’
Jawabnya: ‘Ya, iaitu orang yg berdosa besar dari ummatmu.’
Kemudian nabi s.a.w. menangis, Jibrail juga menangis, kemudian nabi s.a.w. masuk ke dalam rumahnya dan tidak keluar kecuali untuk sembahyang kemudian kembali dan tidak berbicara dengan orang dan bila sembahyang selalu menangis dan minta kepada Allah.(dipetik dari kitab ‘Peringatan Bagi Yg Lalai’)
Dari Hadith Qudsi: Bagaimana kamu masih boleh melakukan maksiat sedangkan kamu tak dapat bertahan dengan panasnya terik matahari Ku.
Tahukah kamu bahawa neraka jahanamKu itu:
1. Neraka Jahanam itu mempunyai 7 tingkat
2. Setiap tingkat mempunyai 70,000 daerah
3. Setiap daerah mempunyai 70,000 kampung
4. Setiap kampung mempunyai 70,000 rumah
5. Setiap rumah mempunyai 70,000 bilik
6. Setiap bilik mempunyai 70,000 kotak
7. Setiap kotak mempunyai 70,000 batang pokok zarqum
8. Di bawah setiap pokok zarqum mempunyai 70,000 ekor ular
9. Di dalam mulut setiap ular yang panjang 70 hasta mengandungi lautan racun yang hitam pekat.
10. Juga di bawah setiap pokok zarqum mempunyai 70,000 rantai
11. Setiap rantai diseret oleh 70,000 malaikat
Di antara Penghuni Neraka
• Orang-orang musyrik, termasuk Yahudi, Nashrani, Majusi,mulhidin (pembangkang) dan secara umum semua orang yang menyekutukan Alloh atau melakukan syirik akbar. Firman Alloh Subhannaahu wa Ta’ala , artinya,
“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata,“Sesungguhnya Alloh ialah Al-Masih putra Maryam”, padahal Al-Masih (sendiri) berkata, “Hai Bani Israil, sembahlah Alloh Robbku dan Robbmu”. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Alloh, maka pasti Alloh mengharamkan kepadanya Surga dan tempatnya ialah Neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun.” [QS. Al-Maidah: 72]
“Sesungguhnya Alloh tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Alloh, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” [QS. An-Nisa': 48]
Sedangkan ahlul ma’shiyah (pelaku maksiat) dari orang muslim, maka dia di bawah kehendak Alloh, jika menghendaki, maka Dia akan mengampuni dan jika menghendaki, maka Dia akan menyiksa.
• Nabi Shollallohu Alaihi wa Sallam bersabda tentang penghuni Neraka,
“Maukah kalian aku beritahu penduduk neraka? (Yaitu) Setiap orang yang besar kepala, angkuh lagi sombong.” [HR. Al-Bukhori-Muslim]
• Beliau juga memberitahukan bahwa wanita yang bertabarruj (mengumbar aurat dan kecantikannya) termasuk penghuni Neraka. Sabda beliau Shollallohu Alaihi wa Sallam,
“Ada dua golongan penghuni Neraka yang belum pernah aku lihat; Yaitu kaum yang membawa cambuk seperti ekor sapi, mereka memukuli orang-orang dengannya. Dan wanita-wanita yang memakai baju tapi telanjang, berjalan dengan menggoyang-goyangkan pundak-nya dan berlenggak-lenggok.Kepala mereka seperti punuk unta yang condong. Mereka tidak akan masuk surga bahkan tidak akan mendapat wanginya, pada-hal sungguh wangi Surga itu tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian.” [HR . Muslim]
• Meninggalkan sholat, merupakan penyebab terjerumusnya seseorang masuk Neraka. Alloh berfirman,
“Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (Neraka) Mereka menjawab, “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin dan adalah kami membica-rakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya dan adalah kami mendustakan hari pembalasan” [QS. Al-Muddatstsir: 42 - 46]
Rasululloh Shollallohu Alaihi wa Sallam juga bersabda,
“Perjanjian antara kita dengan mereka (orang kafir) adalah sholat, maka barang siapa meninggalkannya ia telah kafir.”
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah telah menyebutkan sejumlah dosa secara global yang merupakan penyebab dari masuknya seseorang ke dalam Neraka, yaitu:
Menyekutukan Alloh Ta’ala; Mendustakan para rasul; hasad (dengki); Dusta; Khianat; Berbuat aniaya, kekejian; Ingkar janji; Memutuskan silaturrahmi; Pengecut dalam berjihad; Bakhil; Munafik; Berputus asa dari rahmat Alloh; Merasa aman dari makar Alloh; Berkeluh kesah terhadap musibah; Angkuh; Sombong atas nikmat yang diterima; Meninggalkan hal-hal yang wajib; Melanggar hudud (batasan dari Alloh); Menerjang keharaman-Nya; takut kepada makhluk bukan kepada Alloh; Beramal karena riya’ dan sum’ah; Menyelisihi Al-Qur’an dan as-Sunnah baik dalam perbuatan atau pun keyakinan; Taat kepada manusia dalam rangka maksiat kepada Alloh; Fanatik terhadap kebatilan; Mengolok-olok ayat-ayat Alloh, menentang kebenaran; Menyembunyikan sesuatu yang seharusnya disampaikan baik ilmu maupun kesaksian; Sihir; Durhaka kepada kedua orang tua; Membunuh jiwa yang diharamkan Alloh kecuali secara haq; Memakan harta anak yatim; Riba; Lari dari medan pertempuran; Menuduh berzina wanita baik-baik dan terjaga kehormatannya; Melakukan zina atau liwath; Ghibah dan namimah dan lain-lain yang telah di jelaskan keharaman-nya di dalam Al-Qur’an dan as-Sunnah.
Barang siapa yang menjauhinya, maka berarti ia telah menempuh jalan keselamatan, dan barang siapa yang menerjangnya, maka berarti ia telah menjatuhkan dirinya ke dalam kehinaan dan penyesalan.
Rasululloh Shollallohu Alaihi wa Sallam pernah ditanya tentang sesuatu yang paling banyak menjerumuskan orang ke dalam Neraka, maka beliau menjawab, “Mulut dan Kemaluan.” [HR. At-Tirmidzi dan ia menyatakan hasan]. Hadits ini mengisyaratkan kepada kita semua agar senantiasa menjaga dua anggota badan tersebut agar termasuk orang-orang yang selamat dari api Neraka.
Cara Menyelamatkan Diri dari Neraka
Alloh karena rahmat-Nya menjelaskan jalan-jalan keselamatan dari siksa Neraka. Alloh menunjukkan jalan yang harus ditempuh agar seseorang tidak terjerumus ke dalamnya. Cara yang paling penting adalah sbb.
• Memurnikan Tauhid kepada Alloh
Mari kita perhatikan sabda Nabi Shollallohu Alaihi wa Sallam berikut ini,
“Sesungguhnya Alloh telah mengharam-kan neraka bagi orang yang mengucap-kan “La ilaha illAlloh,” karena semata-mata mengharap wajah Alloh.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim].
Dan dalam hadits yang lain Nabi Shollallohu Alaihi wa Sallam juga telah bersabda,
“Wahai anak Adam, sesungguhnya selagi kalian mau berdoa dan berharap kepada-Ku, maka Aku akan mengampunimu. Wahai anak Adam meskipun dosamu itu sampai ke awan di langit kemudian kamu mau minta ampun kepada-Ku maka aku akan mengampunimu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam kalaupun engkau datang kepada-Ku dengan membawa dosa sepenuh bumi dan engkau menjumpai-Ku dalam keadaan tidak menyekutukan Aku dengan sesuatu, maka Aku akan mendatangkan kepadamu sepenuh bumi ampunan.” [HR. At-Tirmidzi dan dia berkata hadits hasan shahih].
Itulah jaminan ampunan bagi yang menauhidkan (mengesakan-Nya). Tidak menyekutukan-Nya dalam berdo’a, ibadah, nadzar, roja’ (berharap), istighotsah, tawakkal, pengharapan dan ketakutan, juga di dalam memutuskan perkara, padahal ia tahu akan tuntutan tauhid berupa mengesakan Alloh dalam seluruh ibadah serta menjauhi segala kemusyrikan dengan berbagai macam dan bentuknya.
Alloh Subhannaahu wa Ta’ala telah berfirman,
Katakanlah, “Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Alloh, Robb semesta alam, tiada sekutu baginya dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Alloh)”. [QS. Al-An'am: 162-163]
Maka tauhid yang murni yang tidak tercampuri dengan kemusyrikan, baik yang besar maupun yang kecil adalah syarat mutlak untuk keselamatan seseorang dari Neraka.
Tauhid yang murni membuahkan ketaatan kepada Alloh dan ketundukan terhadap-Nya. Karena tauhid dan iman tempatnya di hati. Apabila tauhidnya bagus, maka seluruh perbuatan anggota badan akan ikut bagus pula. Maka apa yang diperintahkan oleh Alloh akan segera dilaksanakannya, selalu taat, mengikuti dan takut kepada-Nya.
• Senantiasa Bertaubat
Alloh telah menjadikan taubat sebagai kunci kebahagiaan di dunia dan keselamatan di akhirat. Dia berfirman,
“Dan bertaubatlah kepada Alloh, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. [QS. An-Nuur: 31]
Dalam ayat ini Alloh mengaitkan antara keberuntungan dengan taubat. Artinya bertaubat dari perbuatan yang tidak baik adalah salah satu jalan keselamatan dari api Neraka. Manusia meskipun telah berusaha sekuat tenaga untuk berbuat kebaikan, tetap saja ia memiliki sisi kekurangan dan kelemahan, baik yang disadari atau tidak, hal ini merupakan sunnatulloh. Maka jalan yang terbaik adalah selalu membiasakan bertaubat dan mohon ampun kepada Alloh
Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan dari keterangan-keterang an dan petunjuk hidayat, sesudah Kami terangkannya kepada manusia di dalam Kitab Suci, mereka itu dilaknat oleh Allah dan dilaknat oleh sekalian makhluk.
Dari Abdullah bin ‘Amr R.A,
Rasulullah S.A.W bersabda:’ Sampaikanlah pesanku biarpun satu ayat..
Wallahu alam bi showab
Dan di dalam ayat yang lain disebutkan,“peliharalah dirimu dari Neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang yang kafir.” [QS. Al-Baqoroh: 24]
Kedua ayat di atas memperingatkan kita agar menjaga diri dari api Neraka dengan cara menempuh jalan yang lurus. Karena jika di akhirat nanti seseorang dimasukkan ke Nereka, ‘na’udzu billah min dzalik’, maka tidak ada lagi jalan keselamatan dan tidak akan diterima segala macam tebusan. Suatu hari yang tiada berguna lagi harta benda dan anak cucu, kecuali orang yang menghadap Alloh dengan membawa hati yang salim, selamat dari kemusyrikan, bid’ah dan aneka macam perbuatan dosa.
Sedikit Gambaran tentang Neraka
Dia adalah penjara yang penuh dengan siksaan yang pedih, jurang amat dalam yang di dalamnya berkobar api yang menyala dan bergejolak. Panasnya tujuh puluh kali lipat dibandingkan panas api yang ada di dunia saat ini, Nabi Shollallohu Alaihi wa Sallam bersabda,
“ Api yang biasa kalian nyalakan adalah satu bagian dari tujuh puluh bagian dari api Jahannam.” [HR . Al-Bukhori]
Hawa paling panas yang ada di dunia ini tak lain adalah sedikit hembusan dari Neraka Jahannam. Sabda Nabi Shollallohu Alaihi wa Sallam,
“Tunggulah hingga agak dingin untuk shalat (Zhuhur), karena panas yang berlebihan adalah sebagian dari hembusan Jahannam.” [HR. Al-Bukhori]
Tentang luasnya Neraka, Rasululloh Shollallohu Alaihi wa Sallam bersabda, ”Tahukah kalian apa ini? Kami semua menjawab, “Alloh dan Rasul-Nya yang mengetahui”. Beliau bersabda, “Ini adalah batu, jika dilemparkan ke dalam Neraka semenjak tujuh puluh tahun, maka ia masih melayang di Neraka sampai saat ini (belum menyentuh dasarnya, pent).” [HR. Muslim]
Api Neraka meyiksa manusia sesuai dengan tingkat dosa yang diperbuat. Sabda Nabi Shollallohu Alaihi wa Sallam, “Sebagian orang ada yang dilalap api Neraka hingga kedua mata kakinya, sebagian lagi ada yang hingga kedua lututnya, sebagian lagi ada yang dilalap hingga pinggangnya dan ada juga yang disiksa hingga tengkuk lehernya.” [HR. Muslim]
Rasululloh Shollallohu Alaihi wa Sallam juga telah bersabda, “Pada Hari Kiamat didatangkan penghuni neraka yakni seorang yang ketika di dunia mendapatkan kenikmatan paling besar, kemudian ia dicelupkan ke dalam Neraka sekali celupan lalu ditanya, “Wahai anak Adam adakah engkau masih melihat karunia yang tersisa? Apakah kini engkau merasakan sedikit kenikmatan? Maka ia menjawab, “Demi Alloh tidak sama sekali wahai Rabb.” [HR Muslim]
Yazid Arraqqasyi dari Anas bin Malik ra. berkata: Jibrail datang kepada Nabi saw pada waktu yg ia tidak biasa datang dalam keadaan berubah mukanya,
maka ditanya oleh nabi s.a.w.: ‘Mengapa aku melihat kau berubah muka?’
Jawabnya: ‘Ya Muhammad, aku datang kepadamu di saat Allah menyuruh supaya dikhabarkan penyalaan api neraka, maka tidak layak bagi orang yg mengetahui bahawa neraka Jahanam itu benar, dan siksa kubur itu benar, dan siksa Allah itu terbesar untuk bersuka-suka sebelum ia merasa aman dari padanya.’
Lalu nabi s.a.w. bersabda: ‘Ya Jibrail, jelaskan padaku sifat Jahanam.’
Jawabnya: ‘Ya. Ketika Allah menjadikan Jahanam, maka dinyalakan selama seribu tahun, sehingga merah, kemudian dilanjutkan seribu tahun sehingga putih, kemudian seribu tahun sehingga hitam, maka ia hitam gelap, tidak pernah padam nyala dan baranya.. Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan terbuka sebesar lubang jarum nescaya akan dapat membakar penduduk dunia semuanya kerana panasnya.
Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan satu baju ahli neraka itu digantung di antara langit dan bumi nescaya akan mati penduduk bumi kerana panas dan basinya.
Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan satu pergelangan dari rantai yg disebut dalam Al-Quran itu diletakkan di atas bukit, nescaya akan cair sampai ke bawah bumi yg ke tujuh.
Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan seorang di hujung barat tersiksa, nescaya akan terbakar orang-orang yang di hujung timur kerana sangat panasnya, Jahannam itu sangat dalam dan perhiasannya besi dan minumannya air panas campur nanah dan pakaiannya potongan-potongan api.
Api neraka itu ada tujuh pintu, tiap-tiap pintu ada bahagiannya yang tertentu dari orang laki-laki dan perempuan.’
Nabi s.a.w. bertanya: ‘Apakah pintu-pintunya bagaikan pintu-pintu rumah kami?’
Jawabnya: ‘Tidak, tetapi selalu terbuka, setengahnya di bawah dari lainnya, dari pintu ke pintu jarak perjalanan 70,000 tahun, tiap pintu lebih panas dari yang lain 70 kali ganda.’ (nota kefahaman: iaitu yg lebih bawah lebih panas)
Tanya Rasulullah s.a.w.: ‘Siapakah penduduk masing-masing pintu?’
Jawab Jibrail:
‘Pintu yg terbawah untuk orang-orang munafik, dan orang-orang yg kafir setelah diturunkan hidangan mukjizat nabi Isa a.s. serta keluarga Fir’aun sedang namanya Al-Hawiyah.
Pintu kedua tempat orang-orang musyrikin bernama Jahim,
Pintu ketiga tempat orang shobi’in bernama Saqar.
Pintu ke empat tempat Iblis dan pengikutnya dari kaum majusi bernama Ladha,
Pintu kelima orang yahudi bernama Huthomah.
Pintu ke enam tempat orang nasara bernama Sa’eir.’
Kemudian Jibrail diam segan pada Rasulullah s..a.w. sehingga ditanya: ‘Mengapa tidak kau terangkan penduduk pintu ke tujuh?’
Jawabnya: ‘Di dalamnya orang-orang yg berdosa besar dari ummatmu yg sampai mati belum sempat bertaubat.’
Maka nabi s.a.w. jatuh pingsan ketika mendengar keterangan itu, sehingga Jibrail meletakkan kepala nabi s.a.w. di pangkuannya sehingga sedar kembali dan
sesudah sadar nabi saw bersabda: ‘Ya Jibrail, sungguh besar kerisauanku dan sangat sedihku, apakah ada seorang dari ummat ku yang akan masuk ke dalam neraka?’
Jawabnya: ‘Ya, iaitu orang yg berdosa besar dari ummatmu.’
Kemudian nabi s.a.w. menangis, Jibrail juga menangis, kemudian nabi s.a.w. masuk ke dalam rumahnya dan tidak keluar kecuali untuk sembahyang kemudian kembali dan tidak berbicara dengan orang dan bila sembahyang selalu menangis dan minta kepada Allah.(dipetik dari kitab ‘Peringatan Bagi Yg Lalai’)
Dari Hadith Qudsi: Bagaimana kamu masih boleh melakukan maksiat sedangkan kamu tak dapat bertahan dengan panasnya terik matahari Ku.
Tahukah kamu bahawa neraka jahanamKu itu:
1. Neraka Jahanam itu mempunyai 7 tingkat
2. Setiap tingkat mempunyai 70,000 daerah
3. Setiap daerah mempunyai 70,000 kampung
4. Setiap kampung mempunyai 70,000 rumah
5. Setiap rumah mempunyai 70,000 bilik
6. Setiap bilik mempunyai 70,000 kotak
7. Setiap kotak mempunyai 70,000 batang pokok zarqum
8. Di bawah setiap pokok zarqum mempunyai 70,000 ekor ular
9. Di dalam mulut setiap ular yang panjang 70 hasta mengandungi lautan racun yang hitam pekat.
10. Juga di bawah setiap pokok zarqum mempunyai 70,000 rantai
11. Setiap rantai diseret oleh 70,000 malaikat
Di antara Penghuni Neraka
• Orang-orang musyrik, termasuk Yahudi, Nashrani, Majusi,mulhidin (pembangkang) dan secara umum semua orang yang menyekutukan Alloh atau melakukan syirik akbar. Firman Alloh Subhannaahu wa Ta’ala , artinya,
“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata,“Sesungguhnya Alloh ialah Al-Masih putra Maryam”, padahal Al-Masih (sendiri) berkata, “Hai Bani Israil, sembahlah Alloh Robbku dan Robbmu”. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Alloh, maka pasti Alloh mengharamkan kepadanya Surga dan tempatnya ialah Neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun.” [QS. Al-Maidah: 72]
“Sesungguhnya Alloh tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Alloh, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” [QS. An-Nisa': 48]
Sedangkan ahlul ma’shiyah (pelaku maksiat) dari orang muslim, maka dia di bawah kehendak Alloh, jika menghendaki, maka Dia akan mengampuni dan jika menghendaki, maka Dia akan menyiksa.
• Nabi Shollallohu Alaihi wa Sallam bersabda tentang penghuni Neraka,
“Maukah kalian aku beritahu penduduk neraka? (Yaitu) Setiap orang yang besar kepala, angkuh lagi sombong.” [HR. Al-Bukhori-Muslim]
• Beliau juga memberitahukan bahwa wanita yang bertabarruj (mengumbar aurat dan kecantikannya) termasuk penghuni Neraka. Sabda beliau Shollallohu Alaihi wa Sallam,
“Ada dua golongan penghuni Neraka yang belum pernah aku lihat; Yaitu kaum yang membawa cambuk seperti ekor sapi, mereka memukuli orang-orang dengannya. Dan wanita-wanita yang memakai baju tapi telanjang, berjalan dengan menggoyang-goyangkan pundak-nya dan berlenggak-lenggok.Kepala mereka seperti punuk unta yang condong. Mereka tidak akan masuk surga bahkan tidak akan mendapat wanginya, pada-hal sungguh wangi Surga itu tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian.” [HR . Muslim]
• Meninggalkan sholat, merupakan penyebab terjerumusnya seseorang masuk Neraka. Alloh berfirman,
“Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (Neraka) Mereka menjawab, “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin dan adalah kami membica-rakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya dan adalah kami mendustakan hari pembalasan” [QS. Al-Muddatstsir: 42 - 46]
Rasululloh Shollallohu Alaihi wa Sallam juga bersabda,
“Perjanjian antara kita dengan mereka (orang kafir) adalah sholat, maka barang siapa meninggalkannya ia telah kafir.”
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah telah menyebutkan sejumlah dosa secara global yang merupakan penyebab dari masuknya seseorang ke dalam Neraka, yaitu:
Menyekutukan Alloh Ta’ala; Mendustakan para rasul; hasad (dengki); Dusta; Khianat; Berbuat aniaya, kekejian; Ingkar janji; Memutuskan silaturrahmi; Pengecut dalam berjihad; Bakhil; Munafik; Berputus asa dari rahmat Alloh; Merasa aman dari makar Alloh; Berkeluh kesah terhadap musibah; Angkuh; Sombong atas nikmat yang diterima; Meninggalkan hal-hal yang wajib; Melanggar hudud (batasan dari Alloh); Menerjang keharaman-Nya; takut kepada makhluk bukan kepada Alloh; Beramal karena riya’ dan sum’ah; Menyelisihi Al-Qur’an dan as-Sunnah baik dalam perbuatan atau pun keyakinan; Taat kepada manusia dalam rangka maksiat kepada Alloh; Fanatik terhadap kebatilan; Mengolok-olok ayat-ayat Alloh, menentang kebenaran; Menyembunyikan sesuatu yang seharusnya disampaikan baik ilmu maupun kesaksian; Sihir; Durhaka kepada kedua orang tua; Membunuh jiwa yang diharamkan Alloh kecuali secara haq; Memakan harta anak yatim; Riba; Lari dari medan pertempuran; Menuduh berzina wanita baik-baik dan terjaga kehormatannya; Melakukan zina atau liwath; Ghibah dan namimah dan lain-lain yang telah di jelaskan keharaman-nya di dalam Al-Qur’an dan as-Sunnah.
Barang siapa yang menjauhinya, maka berarti ia telah menempuh jalan keselamatan, dan barang siapa yang menerjangnya, maka berarti ia telah menjatuhkan dirinya ke dalam kehinaan dan penyesalan.
Rasululloh Shollallohu Alaihi wa Sallam pernah ditanya tentang sesuatu yang paling banyak menjerumuskan orang ke dalam Neraka, maka beliau menjawab, “Mulut dan Kemaluan.” [HR. At-Tirmidzi dan ia menyatakan hasan]. Hadits ini mengisyaratkan kepada kita semua agar senantiasa menjaga dua anggota badan tersebut agar termasuk orang-orang yang selamat dari api Neraka.
Cara Menyelamatkan Diri dari Neraka
Alloh karena rahmat-Nya menjelaskan jalan-jalan keselamatan dari siksa Neraka. Alloh menunjukkan jalan yang harus ditempuh agar seseorang tidak terjerumus ke dalamnya. Cara yang paling penting adalah sbb.
• Memurnikan Tauhid kepada Alloh
Mari kita perhatikan sabda Nabi Shollallohu Alaihi wa Sallam berikut ini,
“Sesungguhnya Alloh telah mengharam-kan neraka bagi orang yang mengucap-kan “La ilaha illAlloh,” karena semata-mata mengharap wajah Alloh.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim].
Dan dalam hadits yang lain Nabi Shollallohu Alaihi wa Sallam juga telah bersabda,
“Wahai anak Adam, sesungguhnya selagi kalian mau berdoa dan berharap kepada-Ku, maka Aku akan mengampunimu. Wahai anak Adam meskipun dosamu itu sampai ke awan di langit kemudian kamu mau minta ampun kepada-Ku maka aku akan mengampunimu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam kalaupun engkau datang kepada-Ku dengan membawa dosa sepenuh bumi dan engkau menjumpai-Ku dalam keadaan tidak menyekutukan Aku dengan sesuatu, maka Aku akan mendatangkan kepadamu sepenuh bumi ampunan.” [HR. At-Tirmidzi dan dia berkata hadits hasan shahih].
Itulah jaminan ampunan bagi yang menauhidkan (mengesakan-Nya). Tidak menyekutukan-Nya dalam berdo’a, ibadah, nadzar, roja’ (berharap), istighotsah, tawakkal, pengharapan dan ketakutan, juga di dalam memutuskan perkara, padahal ia tahu akan tuntutan tauhid berupa mengesakan Alloh dalam seluruh ibadah serta menjauhi segala kemusyrikan dengan berbagai macam dan bentuknya.
Alloh Subhannaahu wa Ta’ala telah berfirman,
Katakanlah, “Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Alloh, Robb semesta alam, tiada sekutu baginya dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Alloh)”. [QS. Al-An'am: 162-163]
Maka tauhid yang murni yang tidak tercampuri dengan kemusyrikan, baik yang besar maupun yang kecil adalah syarat mutlak untuk keselamatan seseorang dari Neraka.
Tauhid yang murni membuahkan ketaatan kepada Alloh dan ketundukan terhadap-Nya. Karena tauhid dan iman tempatnya di hati. Apabila tauhidnya bagus, maka seluruh perbuatan anggota badan akan ikut bagus pula. Maka apa yang diperintahkan oleh Alloh akan segera dilaksanakannya, selalu taat, mengikuti dan takut kepada-Nya.
• Senantiasa Bertaubat
Alloh telah menjadikan taubat sebagai kunci kebahagiaan di dunia dan keselamatan di akhirat. Dia berfirman,
“Dan bertaubatlah kepada Alloh, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. [QS. An-Nuur: 31]
Dalam ayat ini Alloh mengaitkan antara keberuntungan dengan taubat. Artinya bertaubat dari perbuatan yang tidak baik adalah salah satu jalan keselamatan dari api Neraka. Manusia meskipun telah berusaha sekuat tenaga untuk berbuat kebaikan, tetap saja ia memiliki sisi kekurangan dan kelemahan, baik yang disadari atau tidak, hal ini merupakan sunnatulloh. Maka jalan yang terbaik adalah selalu membiasakan bertaubat dan mohon ampun kepada Alloh
Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan dari keterangan-keterang an dan petunjuk hidayat, sesudah Kami terangkannya kepada manusia di dalam Kitab Suci, mereka itu dilaknat oleh Allah dan dilaknat oleh sekalian makhluk.
Dari Abdullah bin ‘Amr R.A,
Rasulullah S.A.W bersabda:’ Sampaikanlah pesanku biarpun satu ayat..
Wallahu alam bi showab